Pemasaran Outlander PHEV di AS Kembali Diundur

Tokyo, KompasOtomotif – Dengan berat hati, Mitsubishi Motors Corportion akhirnya mengungkapkan, pemasaran Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle), di Amerika Serikat (AS), kembali ditunda hingga akhir 2015 atau awal 2016.
Autoguide, Kamis (22/5/2014), melaporkan, kali ini masalahnya peraturan baru di AS menyatakan, baterai harus punya perangkat monitor dalam kabin. Sebelumnya MMC telah mengumumkan, pemasaran Outlander PHEV ditunda dari 2014 ke 2015 karena keterbatasan produksi baterai.
Tetsuya Tobe, Manager of Product Planning MMC, menjelaskan, monitor pada baterai diwajibkan untuk diagnosis kondisi kapasitas serta output tenaga lithium ion sebagai informasi pengemudi. Peraturan ini dikeluarkan regulator dari California, dan MMC menyanggupinya. “Mereka pikir kerusakan baterai dapat memengaruhi emisi kendaraan,” ujar Tobe.
TargetSejak Outlander PHEV pertama kali meluncur pada Januari 2013 di Jepang, penjualan kerap didera tantangan. Pada Maret – Agustus 2013, pemasaran sempat terhenti terkait recall baterai. Dari data, hingga Maret 2014, total unit global yang berhasil diserap konsumen mencapai 35.000 unit. Jumlah itu masih sedikit dibanding versi Outlander non hibrida sebesar 130.000 unit di periode yang sama.
Di samping penundaan untuk AS, MMC membuka rencana penjualan SUV hibrida listrik itu di negara yang tidak membutuhkan monitor baterai, seperti di Eropa, Jepang, Australia, dan Selandia Baru, termasuk Indonesia. Kini, MMC bertekad menjual 48.000 unit sepanjang tahun fiskal yang dimulai 1 April 2014 hingga 31 Maret 2015. Volume akan bertumbuh seiring ekspansi penjualan ke pasar baru. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar